Download buku pengantar fisika bangunan pdf






















Buku Pintar Iptek Nuklir ini berisi dasar-dasar pengetahuan umum iptek nuklir dan aplikasinya, dikemas dalam bahasa yang sederhana dengan tujuan dapat dipahami masyarakat, bahkan bagi mereka yang tidak memiliki dasar-dasar pengetahuan tentang nuklir maupun fisika dan kimia lanjut.

Karena masih bersifat dasar, isi dari buku ini memang tidak mendalam, namun sangat cukup bagi pengantar sebuah pengetahuan iptek nuklir, khususnya bagi pemula, para pelajar, maupun masyarakat umum yang tidak biasa menggeluti iptek nukir. Selain sebagai salah satu sarana diseminasi iptek nuklir, buku ini dapat juga digunakan sebagai rujukan bagi para pelajar dan mahasiswa yang ingin melakukan eksplorasi lebih jauh tentang iptek nuklir, sekaligus dapat juga digunakan sebagai piintu masuk bagi masyarakat untuk mengenal dasar-dasar iptek nuklir serta aplikasi yang telah dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat , khususnya di Indonesia.

Posting Komentar. Ebook Teknik ID Jumlah : 28 hal. Murisco Tabel Beton Bertulang Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Deskripsi : Analisa balok bertampang epp, faktor keamanan, Mennetukan ukuran balok, menentukan tulangan, contoh pemakaian tabel, Tabe-tabel, Plat beton beban tetap, baja tulangan. Jumlah : 38 hal. Luas tulangan sengkang beton.

Pedoman modul SAP Jumlah : 9 hal. Analisa tangga beton bertulang, Jumlah : 10 hal. Pradnya Paramita, Banjarnegara, Deskripsi : Tipe bendungan, bendungan urugan, bendungan beton, penelitian dan penyelidikan, perencanaan, pondasi bendungan, bangunan pelengkap dan pembantu, data bendungan besar di dunia, bendungan besar di negara kita.

Jumlah : hal. Hartono Poerbo, M. Arch Tekno Ekonomi Bangunan Bertingkat Banyak Penerbit Djambatan, Jakarta, Deskripsi : Besaran-besaran fisik teknologis, besar-besaran tekno ekonomi, pengertian-pengertian dasar tekno ekonomi, kriteria tekno ekonomi, proyek perkantoran, perhitungan tinggi bangunan ekonomis, analisa tekno ekonomi proyek perkantoran proyek Bank Bumi Daya Plaza, Analisa tekno ekonomi proyek hotel bintang 5, kamar, analisa tekno ekonomi proyek flat concominium, proyek percobaan, Jumlah : hal.

Akuntan Sebagai Suatu Profesi B. Teknik Penulisan D. Perumusan Tujuan Penelitian 3 B. Perumusan Hipotesa Penelitian C. Apakah Suatu Hipotesa itu Selalu Diperlukan? Instrumen Penelitian B. Keputusan Menggunakan Strategi Survei C.

Interaksi Dengan Responden D. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian E. Dalam dunia jam tangan, istilah ini juga sering digunakan ke jam yang telah dites dan diberikan sertifikat karena telah lulus standar ketepatan.

Galvanometer Galvanometer bekerja berdasarkan pada hubungan antara medan magnet dari suatu magnet permanent dengan suatu kumparan kawat melalui aliran arus listrik. Alat ini berfungsi untuk membuktikan adanya arus dan mengukur besar arus searah. Ada dua tipe bentuk dari alat galvanometer yaitu: 1. Tipe Thompson, alat yang bergerak adalah suatu magnet permanent yang diletakkan dipusat suatu kumparan kawat yang tetap dialiri arus.

Dari dua tipe di atas maka alat yang memiliki kepekaan yang tinggi dan lebih baik adalah tipe thomshon. Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan galvanometer adalah sebagai berikut: 1. Kepekaan dari alat atau kepekaan arus figure of merit adalah arus yang diperlukan untuk membuat simpangan satu satuan skala.

Batas ukur, yaitu berapa arus maksimal yang dapat diukur. Dalam prakteknya galvanometer hanya mempunyai satu batas ukur saja. Pada alat galvanometer, arus timbul sebanding dengan penyimpangan sudutnya, yang dinyatakan oleh penunjukan jarum pada skala galvanometer.

Semakin besar arahnya, maka penyimpangan jarum pada skala juga makin besar. Amperemeter Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang melalui suatu rangkaian listrik. Ciri-ciri alat ini antara lain adalah: 1. Setiap amperemeter memiliki hambatan yang tertentu dan biasanya tertera pada alat.

Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multitester listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter. Sumber: Dokumen penulis Gambar 2. Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis.

Gaya ini sering disebut sebagai gaya Lorentz. Arus yang mengalir pada kumparan yang diselimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang mampu menggerakkan jarum penyimpang amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya.

Sebaliknya jika kuat arus listrik tidak ada maka jarum penyimpang akan kembali ke posisi semula oleh pegas. Sedangkan tahanan parelel yang akan dipasang harus kecil terhadap tahanan dalam amperemeter, atau juga tahanan parallel tersebut bergantung pada tahanan dalam amperemeter. Jadi jika ingin ditentukan batas ukur tertentu, maka harus diperoleh tahanan paralel yang sesuai. Hal ini tidaklah terlalu mudah, untuk mengatasi ini maka suatu metode lain dapat dilakukan yaitu metode Ayrton Shunt.

Dianggap bahwa tahanan R adalah serba sama uniform persatuan jarak. Dari persamaan 2. Batas ukur tersebut tidak bergantung pada tahanan dalam voltmeter, hanya bergantung pada faktor perbandingan terhadap R.

Pada pembahasan di atas telah dijelaskan tentang pengukuran amperemeter arus searah. Untuk pengukuran arus bolak-balik, dapat dilakukan dengan membuat arus bolak-balik tersebut menjadi arus searah.

Untuk itu dipasang satu atau lebih dioda pada alat tersebut, karena fungsi dioda dapat menyearahkan atau meneruskan arus dalam satu arah. Dalam arah sebaliknya, arus tersebut seolah-olah dibendung untuk sumber arus misalnya PLN, maka arusnya setiap saat berubah secara sinusoidal. Dokumen penulis Gambar 2. Jika dilewati melalui dioda maka arus yang diteruskan adalah arus positif atau negatif saja, sedangkan arus atau tegangan yang dilewati keluar output masih berupa arus setengah sinus dalam arti arusnya belum rata.

Untuk meratakan arus tersebut, maka harus dipasang rangkaian penyaring filter yang terdiri dari komponen resistor, induktor dan kapasitor. Arus yang melewati amperemeter adalah arus rata- rata. Dengan arus rata-rata ini, kita tidak dapat langsung menghitung daya pada rangkaian. Jadi skala amperemeter harus dikalibrasi lagi, sehingga dapat dibaca langsung arus efektifnya.

Dalam menggunakan amperemeter perlu diperhatikan beberapa hal antara lain; 1. Amperemeter selalu dipasang seri dalam rangkaian seperti pada gambar berikut: Alat listrik A Gambar 2.

Perhatikan hambatan dalam amperemeter yang digunakan karena mengingat tegangan pada alat akan berkurang dengan pemasangan amperemeter ini. Kemudian memperhatikan gerakan jarum dari alat, jika gerakan jarum terlalu cepat maka simpangannya dapat melebihi dari batas ukur alat. Jadi, hendaknya memilih alat ukur yang mempunyai batas ukur yang sesuai. Pada pemasangan amperemeter, kutub positif alat dihubungkan dengan kutub positif alat listrik.

Voltmeter Seperti pada amperemeter, maka voltmeter mempunyai prinsip kerja yang sama. Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Untuk voltmeter, batas ukur dapat diperbesar dengan memberi tahanan seri terhadap tahanan dalam voltmeter. Pada prinsipnya gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus.

Gaya magnetik tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengalir maka semakin besar penyimpangan jarum yang terjadi.

Perhatikan gambar di bawah ini, misalkan tahanan dalam voltmeter rv, RS adalah tahanan seri pada voltmeter V, dan R adalah hambatan paralel yang terpasang. Pada gambar 2. Jadi pada arus bolak-balik yang diukur adalah tegangan efektifnya.

Cara pemakaian voltmeter pada suatu rangkaian digunakan dengan mengukur beda potensial antara dua titik pada rangkaian listrik yang dilewati oleh arus listrik. Adapun ciri-ciri alat ukur voltmeter antara lain: 1. Tiap alat memiliki batas ukur tersendiri, yang tertulis didalamnya. Pada alat voltmeter biasanya tertulis simbol V atau tertulis kata-kata voltmeter, misalnya millivoltmeter, mikrovoltmeter, kilovolt dan sebagainya.

Tiap voltmeter mempunyai nilai hambatan dalam tertentu untuk daerah pengukuran tertentu. Voltmeter yang dapat digunakan untuk mengukur beda potensial arus searah maupun arus bolak balik dan dapat pula digunakan untuk mengukur arus. Voltmeter selalu dipasang paralel dengan alat rangkaian yang akan diukur beda potensialnya. Jika hal ini tidak mungkin, mulailah dengan menggunakan voltmeter yang memepunyai batas ukur terbesar. Atur terlebih dahulu titik nol dari alat, artinya penunjukan jarum skala harus tepat berimpit dengan skala nol alat.

Bila digunakan arus DC, maka bagian positif alat disambungkan dengan bagian positif voltmeter. Voltmeter pada gambar adalah merupakan voltmeter yang mempunyai batas ukur yang dapat diubah-ubah dengan cara memutar perubah. Ohm meter Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar tahanan nilai ohm dari suatu resistor atau rangkaian dan merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor.

Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuan ohm. Prinsip atau cara kerjanya adalah seperti galvanometer dan amperemeter, hanya pada ohm meter dipasang sumber tegangan tertentu, sehingga dengan mengukur besar tahanan suatu hambatan listrik resistor berarti kita menghubungkan resistor tersebut dengan sumber tegangan dari alat.

Multimeter Alat ini dipergunakan untuk mengukur tegangan, arus, dan tahanan dalam rangkaian listrik. Seperti telah dijelaskan sebelumnya baik amperemeter, voltmeter maupun ohmmeter mempunyai dasar kerja yang dapat dikatakan sama. Perbedaanya terletak dalam menyusun komponen- kompenen elektronikanya. Dalam menggunakan multimeter ini, perhatikan cara pemakaiannya berikut ini: 1.

Sebelum mempergunakannya, perhatikanlah hambatan dalamnya untuk daerah pengukuran tertentu untuk pengukuran tegangan. Jika ujung tombol dipasang pada DC volt, maka cara mempergunakannya adalah seperti pada voltmeter, sedangkan besar tegangan yang ditunjuk dapat dibaca pada skala DC volt. Demikian pula dengan tombol pilihan lain. Kebanyakan alat ini tidak mempunyai ketelitian yang begitu tinggi, tetapi dalam pemakaian sehari-hari banyak kegunaannya.

Berikut dapat dilihat bentuk multimeter dengan mengatur tombol pada alat tersebut, seperti pada gambar di bawah ini. Osiloskop Osiloskop sinar katoda Chatode Ray Oscilloscope-CRO adalah suatu alat atau instrumen yang sangat bermanfaat di laboratorium untuk pengukuran dan analisa bentuk-bentuk gelombang dan gejala lain dalam rangkaian-rangkaian elektronik.

Pada dasarnya CRO adalah alat pembuat grafik atau gambar plotter X-Y yang sangat cepat memperagakan sebuah sinyal masukan terhadap sinyal lain atau terhadap waktu. Dalam pemakaian Cathode Ray Oscilloscope yang biasa, sumbu X atau masukan horizontal adalah tegangan tanjak ramp voltage linier yang dibangkitkan secara internal atau basis waktu time base yang secara periodik menggerakkan bintik cahaya dari kiri ke kanan melalui permukaan layar.

Sebuah osiloskop dalam pemakaian, umumnya terdiri dari beberapa sub sistem utama yaitu: 1.



0コメント

  • 1000 / 1000